Microsoft memperingatkan peningkatan serangan siber Rusia di negara-negara yang mendukung Ukraina

Halo teman baik TanyaTekno, ketemu kembali kita di artikel ini. Di artikel ini saya dapat membicarakan Microsoft memperingatkan peningkatan serangan siber Rusia di negara-negara yang mendukung Ukraina

minimum: Microsoft mengklaim telah menemukan intrusi jaringan dari peretas Rusia pada sistem milik lembaga pemerintah, think tank dan kelompok kemanusiaan, serta perusahaan telekomunikasi, energi, dan pertahanan. Diduga bahwa organisasi dari lebih dari 40 negara telah terpengaruh oleh serangan ini sejak awal perang di Ukraina.

Menurut sebuah laporan baru dari Microsoft, badan-badan intelijen Rusia telah secara signifikan meningkatkan frekuensi serangan siber mereka terhadap negara-negara yang bersekutu dengan Ukraina. Peretas Rusia tidak hanya menargetkan sistem pemerintah, tetapi juga sektor lain yang mungkin berisi informasi berharga terkait perang, seperti lembaga pemikir, perusahaan, dan kelompok bantuan.

Perusahaan telah mengidentifikasi lebih dari 100 organisasi dari 42 negara di luar Ukraina yang terkena dampak serangan ini. Lebih dari 60 persen kegiatan ini dikatakan melibatkan anggota NATO, dengan Amerika Serikat menjadi target utama penyusupan ke jaringan Rusia. Penjahat dunia maya juga fokus pada Polandia karena merupakan pusat untuk menyediakan sebagian besar bantuan militer dan kemanusiaan.

Menariknya, Estonia merupakan pengecualian di antara negara-negara Baltik, di mana Microsoft tidak mendeteksi adanya intrusi dunia maya Rusia sejak invasi ke Ukraina. Perusahaan mengatakan ini karena adopsi layanan cloud Estonia, karena diklaim bahwa peretas lebih mudah dikenali.

Microsoft menemukan bahwa peretasan Rusia berhasil 29% dari waktu, dengan seperempat dari serangan yang berhasil ini mengakibatkan pelaku mencuri data dari jaringan perusahaan.

Terakhir, Microsoft memuji upaya Ukraina dalam perlindungan data. Sebelum perang, infrastruktur digital sektor publik negara itu berjalan di server yang secara fisik terletak di dalam perbatasannya, membuatnya rentan terhadap serangan rudal. Pemerintah Ukraina dengan cepat menyadari bahwa ini adalah kerentanan besar dan bekerja untuk memindahkan operasi dan data digital vitalnya ke cloud, yang di-host oleh pusat data di seluruh Eropa.

Microsoft baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka merumahkan ratusan karyawan di Rusia sambil menghentikan bisnisnya di sana. Perusahaan juga baru-baru ini melarang pengguna di negara itu mengunduh Windows dari servernya.

Demikianlah pembahasantentang Microsoft memperingatkan peningkatan serangan siber Rusia di negara-negara yang mendukung Ukraina

. Jangan Lupa untuk
berbagi artikel ini ya sobat.

Rujukan Artikel